Senin, 31 Agustus 2009

malaysia maling

SOLO - Sepertinya masih banyak karya anak bangsa Indonesia yang diklaim Malaysia. Kali ini lagu kebangsaan Malaysia berjudul "Terang Bulan" dan "Negaraku" diyakini milik Indonesia yang diambil Malaysia.

"Instrumennya sama dan tidak ada yang berbeda, hanya syair lagu berbeda," ujar Konsultan Lokananta Recording, Jaka Irmanta, saat jumpa pers di kantornya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9/2009).

Menurut dia, Lokananta baru mengetahui hal ini setelah menginventarisasi lagu asli Indonesia agar tidak diklaim Malaysia kembali. "Lagu 'Terang Bulan' pertama kali diputar di RRI Jakarta pada tahun 1956, sedangkan Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957," tandasnya.
SOLO - Sepertinya masih banyak karya anak bangsa Indonesia yang diklaim Malaysia. Kali ini lagu kebangsaan Malaysia berjudul "Terang Bulan" dan "Negaraku" diyakini milik Indonesia yang diambil Malaysia.

"Instrumennya sama dan tidak ada yang berbeda, hanya syair lagu berbeda," ujar Konsultan Lokananta Recording, Jaka Irmanta, saat jumpa pers di kantornya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9/2009).

Menurut dia, Lokananta baru mengetahui hal ini setelah menginventarisasi lagu asli Indonesia agar tidak diklaim Malaysia kembali. "Lagu 'Terang Bulan' pertama kali diputar di RRI Jakarta pada tahun 1956, sedangkan Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957," tandasnya.
malaysia country teroris sangat terlihat kenafsuan malaysia untuk memiliki kekayaan indonesia,
bahkan mereka mencoba menakut2ti para turis yang berkunjung di indonesia dengan boom,tak semudah itu
indonesia begitu mempesona bagi para turis jadi maaf jangan iri jika masih banyak warganegara asing yang datang berduyun2 karna keindahan dan ragam ragam budaya indonesia

malaysia


Malaysia ternyata tidak hanya membajak Reog Ponorogo. Sudah beberapa kali budaya Indonesia yang dibajak Pemerintah Malaysia. Setidaknya, diduga kuat ada empat budaya lainnya yang juga turut diakui negeri jiran itu.

Berdasarkan penelusuran okezone di situs Departemen Pariwisata Malaysia, www.heritage.gov.my. Berikut isi dari situs tersebut dengan versi bahasa Malaysia:

Congkak (di Indonesia disebut congklak)

Merupakan jenis permainan Anjung (angklung). Tujuan permainan ialah untuk mengumpul dan giliran menapak akhir. Bilangan pemain ialah seorang sepasukan. Alatan yang digunakan di dalam permainan ini ialah Papan congkak dan cakak.

Gelanggangnya adalah sebuah papan congkak yang mengandungi sekampong 5, 7, 8 atau 9. Rumah Anak serta 1 Rumah Ibu. Tiap Rumah Anak diisi cakak.

Barongan (Reog?)

Barongan menggambarkan kisah-kisah di zaman Nabi Allah Sulaiman dengan binatang-binatang yang boleh bercakap. Kononnya, seekor harimau telah terlihat seekor burung merak yang sedang mengembangkan ekornya.

Apabila terpandang harimau, merak pun melompat di atas kepala harimau dan keduanya terus menari. Tiba-tiba Pamong (Juru Iring) bernama Garong yang mengiringi Puteri Raja yang sedang menunggang kuda lalu di kawasan itu.

Pamong lalu turun dari kudanya dan menari bersama-sama binatang tadi. Tarian ini terus diamalkan dan boleh dilihat di daerah Batu Pahat, Johor dan di negeri Selangor.

Muzik Gamelan (Gamelan)

Gamelan diperkenalkan ke Pahang ketika pemerintahan Sultan Ahmad Muadzam Shah.
Tengku Ampuan iaitu Wan Fatimah telah meningkatkan muzik gamelan dan diikui oleh isteri kedua Sultan yaitu Che Bedah.

Puteri mereka iaitu Tengku Meriam telah berkawin dengan Sultan Sulaiman dan telah membawa gamelan ke Terengganu. Muzik ini dimainkan dalam majlis formal dan tidak formal di istana dan untuk mengiringi joget Pahang.

Pemuzik gamelan terdiri daripada lelaki seramai sembilan orang dan penarinya adalah wanita seramai enam orang. Alatan muzik yang digunakan ialah Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, Saron Pekin, Saron Baron I dan Saron Baron II, Gambang serta Kenong.

Tarian Piring

Diperkenalkan dari Sumatera, khususnya dari daerah Rawa. Pada kebiasaannya tarian ini dipersembahkan dalam acara majlis perkahwinan, majlis menyambut pembesar negeri, keramaian atau pesta kampung. Tarian ini mempunyai pelbagai asas gerakan yang mana disebut juga ayun atau buai.

Selain itu, tarian ini juga menekankan mimik muka. Selain itu terdapat sepasang cincin yang memiliki dua fungsi iaitu sebagai pakaian dan juga sebagai alat muzik di mana ianya berfungsi mengeluarkan bunyi apabila dilagakan kepada piring mengikut rentak gong.

Tarian Kuda Kepang

Kuda Kepang menampakkan pengaruh Jawa dan Islam. Pengaruh Jawa terlihat pada pakaian penari-penari, sedangkan pengaruh Islam tersimpul dalam cerita tariannya. Ia mengisahkan peristiwa peperangan pada zaman Rasulullah s.a.w dan sahabat-sahabatnya dengan penuh kegagahan memperjuangkan Islam. Kononnya Kuda Kepang dicipta di negeri Jawa sempena usaha sembilan orang wali (Wali Songo) yang menyebarkan agama Islam.
(sjn)

ya malingsia,sipa yang tak kenal maling diasia
seribu satu cara yang dilakukan negara miskin karya untuk mendapatkan budaya bangsa lain

fuck malaysia

satu negara penjiplak ,counter teroris terbesar,
suattu negara yang tak bisa berkarya hanya bisa mencuri,
ingin kaya kok ngak bisa berkarya